BERKACALAH, NEGERIKU ~ Gola Gong
Berkacalah, negeriku
ketika mahasiswa menjadi bara, bara membara di seluruh negeri nyawa dijadikan
coba-coba, coba-coba taruhannya nyawa masyarakat menangis dijadikan maling,
maling sungguhan tertawa-tawa fakta jadi isapan jempol, jempol dan telunjuk serupa
pelatuk (kemudian berakhir di meja-meja perundingan sambil mencungkili slilit
dengan gelondongan kayu) Berkacalah, negeriku ketika petani menanam padi, padi
dimakan belalang, belalang dimakan petani, petani menanam harapan, hutan jadi
asap, asap terbang ke negeri tetangga, tetangga sedia menyumbang, sumbangan
membuat rakyat sengsara (kemudian para orangtua menangisi masa depan sambil
menyuapi bayi-bayi nusantara dengan susu air tajin) berkacalah, negeriku, kau
tak perlu berbedak berkacalah, negeriku, kau tak perlu malu kebon jeruk, mei
berdarah,
1998
Sumber Puisi Gola Gong ini dari SIRKUIT, Sajak-sajak Peduli Bangsa Republika Online edisi :
05 Jul 1998