Puisi Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono

Puisi Sapardi Djoko Damono

Hujan Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

Baca juga Kumpulan Puisi Cinta Sapardi Djoko Damono yang lain


Biografi Sapardi Djoko Damono

Sapardi adalah seorang pria lulusan lulus SMP Negeri 2 Surakarta pada 1955. SLTA ia temput di SMA Negeri 2 Surakarta tahun 1958. Ia suka nulis emang sudah sejak kecil dan mengirim karyanya ke majalah-majalah. Lalu ia memutuskan kuliah di jurusan Bahasa Inggris UGM Jogja. Setelah lulus ia pun menjadi dosen di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) UI tahun 1974, pernah pula ia jadi dekan. Ia seorang penyair langka karena menyandang predikat guru besar, selain sebagaimana penyair lain ia juga seoang redaktur majalah sastra, seperti Horison", "Basis", dan "Kalam".

Penghargaan yang diraih penyair yang terkenal degan puisi cintanya ini sudah banyak. Misal, tahun 1986 SDD mendapatkan anugerah SEA Write Award, penulis terbaik Asean. Ia juga penerima Penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003. itu cuma beberapa ya. Yang kecil-kecil, seperi memenangi lomba puisi tingkat kabupaten mungkin ada. hahaha...

Buku dan karyanya

Buku puisi Sapardi yang terkenal di antaranya

  • Buku Puisi Duka-Mu Abadi, Bandung (1969)
  • Kumpulan Puisi Lelaki Tua dan Laut (1973; terjemahan karya Ernest Hemingway)
  • Kumpulan Mata Pisau (1974)
  • Buku Sepilihan Sajak George Seferis" (1975; terjemahan karya George Seferis)
  • Kumpulan Puisi Klasik Cina" (1976; terjemahan)
  • "Lirik Klasik Parsi" (1977; terjemahan)
  • "Dongeng-dongeng Asia untuk Anak-anak" (1982, Pustaka Jaya)
  • "Perahu Kertas" (1983)
  • "Sihir Hujan" (1984; mendapat penghargaan Puisi Putera II di Malaysia)
  • "Water Color Poems" (1986; translated by J.H. McGlynn)
  • "Suddenly the night: the poetry of Sapardi Djoko Damono" (1988; translated by J.H. McGlynn)
  • "Afrika yang Resah (1988; terjemahan)
  • "Mendorong Jack Kuntikunti: Sepilihan Sajak dari Australia" (1991; antologi sajak Australia, dikerjakan bersama R:F: Brissenden dan David Broks)
  • "Hujan Bulan Juni" (1994)
  • "Black Magic Rain" (translated by Harry G Aveling)
  • "Arloji" (1998)
  • "Ayat-ayat Api" (2000)
  • "Pengarang Telah Mati" (2001; kumpulan cerpen)
  • "Mata Jendela" (2002)
  • "Ada Berita Apa hari ini, Den Sastro?" (2002)
  • "Membunuh Orang Gila" (2003; kumpulan cerpen)
  • "Nona Koelit Koetjing: Antologi cerita pendek Indonesia periode awal (1870an - 1910an)" (2005; salah seorang penyusun)
  • "Mantra Orang Jawa" (2005; puitisasi mantera tradisional Jawa dalam bahasa Indonesia)
  • "Before Dawn: the poetry of Sapardi Djoko Damono" (2005; translated by J.H. McGlynn)
  • "Kolam" (2009; kumpulan puisi)
  • "Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita" (2012)
  • "Namaku Sita" (2012; kumpulan puisi)
Gila, ternyata Sapardi juga menerjemahkan beberapa karya penyair lain, seperti Kahlil Gibran dan Jalaluddin Rumi ke dalam bahasa Indonesia. Dan hebatnya, banyak Puisi Sapardi Djoko Damono dijadikan lagu, atau musikalisasi puisi.

sumber id.wikipedia.com
Tampilkan Komentar